OTT di Disdukcapil, Kemarahan Walikota Bitung Terbukti

Mantiri : Dari Awal Saya Sudah Katakan Bertobat Jo, Stop Pungli Berdosa

Bitung,Exploresulut.com—Masih ingat viralnya Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri mengamuk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Bitung pada Selasa 18 Januari 2022 yang lalu, ketika melakukan Inspeksi mendadak saat ada laporan pungutan liar di Dinas Pengelolah Administrasi Kependudukan itu.

Kini, Teguran keras Walikota Bitung itu terbukti dengan tertangkapnya satu orang Aparatur Sipil Negara (ASN) DFM alias Win dari dinas Dukcapil dan 2 orang wanita inisial YD alias Yo dan JR alias Ane yang bertindak sebagai Calo.

Penangkapan ini dilakukan atas kerja sama Pemkot Bitung dan pihak Kepolisian kota Bitung pada pekan yang lalu dengan bukti uang sebesar 7.500.000.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Albert Sergius Pelenkahu saat dikonfirmasi mengatakan jika Walikota Bitung sangat marah dengan Kejadian ini. “Dari awal saya sudah katakan Bertobat jo, stop pungli berdosa” ungkap Palengkahu meniru ucapan Walikota.

Diapun menjelaskan sikap pimpinannya itu, soal Operasi Tangkap Tangan ini.

“Pak Walikota tak pernah mentolerir yang namanya Pungutan liar atau apapun itu yang terkait dengan Penyalagunaan pelayanan di Pemkot Bitung, sehingga dengan kejadian ini pak Walikota salut dan Bangga dengan Tim Pemkot dan Pihak Kepolisian yang melakukan Operasi Tangkap Tangan Tersebut,” jelas Pelenkahu.

Sergius sendiri mengungkapkan jika OTT ini sudah diketahui oleh Walikota atas laporan dari Tim Pemkot yang melakukan OTT bersama pihak Polres Bitung. “Saat Bapak Walikota marah-marah tahun yang lalu, beliau telah menunjuk tim untuk mengawasi kinerja dinas dukcapil dan ini telah terbukti,” jelas Abe panggilan akrab Pelenkahu

Menurut Sergius, jika Walikota bahkan meminta untuk menindaklanjutinya temuan tersebut agar terbongkar sindikat Kejahatan administrasi kependudukan tersebut. “Tindaklanjuti itu, agar terbongkar siapa-siapa yang suka menyusahkan rakyat, sehingga pemerintah dapat memberikan sangsi tegas terhadap oknum ASN yang suka memeras rakyat,” kata Abe meniru pernyataan Walikota.

Sementara Itu Kepala dinas Dukcapil Bitung Denny Salindeho saat diwawancarai membenarkan kejadian OTT tersebut terjadi pada Kamis 27 April untuk para Calo dan Jumat 28 April untuk ASN Dinas Dukcapil. “ Dari informasi OTT ini dilakukan di dua tempat yang pertama di Cafe yang ada di Bilangan Girian indah, Kemudian yang kedua di rumah ASN yang ada di Pateten,” jelasnya.

Diapun menuturkan jika terkait persoalan ini, pihaknya akan memperketat pengeluaran barang, sebab yang tertangkap adalah bendahara barang. “Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk memperketat keluarnya barang,” ungkapnya.

Namun, Salindeho meyakinkan jika semua dokumen yang digunakan pelaku tidak dicetak dikantornya, karena itu tidak mungkin tercetak. “Saya tidak tau dicetak dimana, tapi yang pasti bukan dikantor karena tidak akan terbaca sistim atau akan tertera invalid,” ungkapnya seraya menyebutkan jika pihak Operator di kantornya sudah dimintai keterangan pada Jumat kemarin. (ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *