Melonguane, Exploresulut.com – Bahan Bakar Minyak (BBM) di Miangas masih jadi topik hangat dalam debat kedua pasangan calon bupati Talaud.
“Karena saya orang Talaud maka saya mengantarkan BBM ke Miangas. Soal pengawasan itu dilakukan oleh pemerintah daerah. karena saya putra daerah jadi ketika menjadi transportir BBM sekalipun besar biayanya untuk mengantarkan kurang lebih lima ton setiap bulannya selama ini saya berusaha berbuat yang terbaik untuk daerah,”ujar Welly Titah saat debat publik kedua menjawab pertanyaan salah satu Paslon Bupati beberapa saat lalu.
Hal ini menegaskan sikap pedulinya terhadap daerah tetapi tentunya soal harga dia tidak memiliki kewenangan menentukan, karena pemiliklah yang menentukan tentu dengan pengawasan pemerintah daerah melalui keasistenan Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang). Disinilah fungsi pemerintah daerah untuk mengawasi bagaimana harga BBM di daerah lewat Badan/Dinas atau Instansi terkait.
“Karena soal harga ditentukan oleh pemiliknya,bukan transportir. Nanti pemerintah lewat aparat yang ditugaskan melakukan pengawasan untuk melihat dan memastikan harga BBM yang stabil dan sesuai ketentuan perundangan,” ujar Joutje Adam mantan anggota DPRD Talaud, Sabtu (9/111/24).
Di pihak lain pemerintah Provinsi terus melakukan upaya untuk mengadakan SPBU Kompak di Miangas sejak era presiden Joko Widodo menggaungkan BBM satu harga.
“Ini jadi pekerjaan rumah kita dan jika saya kelak menjadi bupati hal ini menjadi salah satu prioritas saya untuk menyelesaikannya,” ungkap Welly Titah.
Dengan menjadi transportir, Titah tidak memperhitungkan untung rugi untuk menyalurkan BBM bagi masyarakat Miangas.
” Yang ada adalah saya orang Talaud dan saya sejak awal memberi diri untuk berbuat bagi daerah sekecil apapun peran saya saat ini. Jika nanti dimandatkan rakyat pasti saya akan berbuat sesuai aturan main yang ada,” ujar Welly Titah diplomatis menjawab tanya media ini.
Diketahui BBM untuk Miangas jika hanya sampai di Pelabuhan Melonguane dapat dibayangkan mahalnya harga angkut yang harus disediakan disediakan pemilik BBM dan sudah pasti ini akan berakibat pada harga BBM per liternya.
‘kami berharap SPBU Kompak dapat segera terealisasi dan apa yang dikatakan Poka (sapaan akrab Welly Titah) dapat segera diwujudkan,” ujar warga.
Menjawab keluhan dan permintaan warga, Welly Titah bertekad memenangkan pilbup di 27 Nopember nanti untuk menjamin kepastian harga BBM di Miangas.
“Kita yakin jika kita menang kita bisa menstabilkan harga BBM,” pungkas Titah.(Onal)